Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

KIAN SINGKAT

Kian Singkat Aku tak berkuasa atas Sang Waktu Sang Waktu trus berjalan ia tak dapat kembalikan semua yang lalu Akupun tak berhak atasmu aku hanya ingin berucap jangan kau sesal atas segala yang lalu Ia kan terus singkat tak ada keabadian tak akan kembali Ia kan mati Jangan kau terjerat nan lalu esok hari siapa nan tahu apakah kau takut nan lalu sehingga tak kau coba dulu ~Coti

JUJUR

Jujur Lambat laun kan terungkap saat alam mulai mengungkap mereka akan membuktikan mereka akan mengatakan Haruskah aku mengatakannya atau alam yang akan memulai aku kan terus bertanya dan bertanya apakah kau menjadi terkulai Apa yang ingin kau teruskan setelah semua kedustaan di depan mata Apakah kau membisu tak berkata Apakah kau termakan oleh ucapan Aku akan memilih tuk tetap diam dengan diri yang penuh tanda tanya sampai denganku kau kan bertatap muka dengan tulus kau kan mengatakannya ~Coti

SALING MEMENDAM

Saling Memendam Katakanlah... Jika kau suka padanya Ungkapkanlah... Jika kau tak ingin kehilangannya Apakah seberat itu untuk berkata? Jangan kau pendam terlalu lama itu lebih menyakitkan daripada putus cinta Tak sadarkah kau? di sampingmu, ingin engkau bahagia walaupun kau tak pernah sadar bahwa ia sangatlah tulus Apakah kau menghindar? kepada perasaan yang sama lalu memberikan kepada yang lain kepada orang yang salah ~Coti

BILAMANA MENUNGGU

Bilamana Menunggu Tak perlu kau khawatir nanti kau menjadi getir Tak perlu kau takut untuk kehilanganku Waktu memintaku pergi aku akan kembali namun tidak berjanji aku kan trus berlari Aku tak menahu kapan  namun aku meyakini aku kembali suatu saat Kesediaan hatimu kunanti untuk melepas diri ini dan menunggu kembali hingga suatu saat nanti ~Coti

AMBIL BAGIAN

Ambil Bagian Jika aku kisahmu itu kapankah akan bertahan kan tetap kurengkuh di tengah kerinduan Apakah aku kan jadi kisah akhir? esok hari tiada yang tahu jika aku hanya mengisi kisahmu kapan kalbu kan teriris Tiada yang tahu siapa kisah akhir itu setidaknya aku menjadi kisahmu walau hanya singkat waktu  Jika kita bersua kita kan melepas rindu dan menatap ke depan mengikuti sang waktu ~Coti

BAYANGAN

Bayangan Hadirku tak kau gagas Setiap nafasku kau abaikan Getar suaraku tak kau dengar Langkah kakiku hanyalah bisikan Hingga ku berpikir ulang apa arti kehadiranku? layaknya saksi bisu setiap nafasmu layaknya sebuah bayangan Sapamu sayu kudengar tak ada benih rindu ku ragu dengan asaku ku tahu pasti kan sirna Masih adakah aku? di sudut kecil hatimu? apakah aku hanya bayangan? bisu nan slalu mengikuti ~Coti

PILIHAN

Pilihan Jika kau ragu, tinggalkanlah Jika kau takut, hindarilah Harapan muncul di cahaya matamu aku yakin kau akan dapatkannya Perasaanmu kan trus membiru jika tak kau ucapkan Maju atau mundur atau kau tetap tinggal dalam kisah yang kian membusuk Majulah, jikalau kau yakin Mundurlah, untuk insan berasa kecil ~Coti

BIARKAN

Biarkan Ada awal mula ada akhir Pertemuan juga perpisahan Ada dan tiada Datang akan pergi Sejenak aku berpikir tuk tak pernah percaya pada keabadian karna pasti ada ujungnya Tapi saat ini aku masih bertahan untuk menuliskan secarik puisi Karna aku juga ingin membagikan ceritaku kepada seluruhnya seluruh insan di dunia ~Coti

HANYA SEKALI

Hanya Sekali Tak perlu aku berucap kembali cukup hanya sekali selanjutnya aku memilih diam menunggu sebuah jawaban Apakah masih belum jelas? Setelah asaku mulai habis kau terus bertanya diri ini semakin sunyi Semua tulus dari hati tidakkah kau sadar itu? Apa yang terjadi setelah ini setelah perasaanku luntur Apakah harus kukatakan kembali? perasaanku mulai sirna semakin kecil dan kecil lalu hilang tuk selamanya ~Coti

MELUKIS SENYUMMU

Melukis Senyummu Terbangun dari bunga tidurku teringat saat melihat parasmu dalam mimpi indah yang datang tapi tetap saja menggangguku aku pergi untuk melihat langit dan kulukis wajahmu di langit senja melepas dan terbang mengikuti angin saat itu juga ia pergi bersama memori perasaan lega ingatan itu hilang kembali dan saat kukenang wajahmu lagi aku selalu melukismu di awan supaya dapat bebas  dan lupa akan semua itu ~Coti

JANJI TERTINGGAL DI POHON PINUS

Janji Tertinggal di Pohon Pinus Diriku sudah penat peluh mengalir di bawah mentari memejamkan mata untuk sejenak mengistirahatkan diri Sang Waktu pun lelah menunggu kepada seorang yang tak kunjung datang yang mengubur janji di pohon pinus tak datang kembali bersua Mendung berjumpa sang langit petir berteriak tak kunjung henti kabar burung kabarkan janji duka datang hati teriris Saatnya untuk meninggalkan janji yang telah pupus biarlah ia jadi ukiran yang tertinggal di pohon pinus -Coti